Monday, May 5, 2014

Hidup adalah pilihan


Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata. "Aku ingin tumbuh besar. aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan hangatnya sinar matahari, dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku".
Dan bibit itu tumbuh makin menjulang...
Bibit kedua berkata. "Aku takut, jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah di sana sangat gelap? tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya?. Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, anak-anak kecil akan berusaha mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman".
Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian...
Beberapa hari kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, dan menemukan bibit yang kedua tadi, lalu mencaploknya segera.

Pelajaran:
Seringkali kita berada dalam kepesimisan, kengerian, keraguan, dan kebimbangan-kebimbangan yang kita ciptakan sendiri. kita sering terbuai dengan alasan-alasan untuk tidak melangkah, tak mau menatap hidup. Karena hidup adalah pilihan, maka hadapilah itu dengan gagah. Karena hidup adalah pilihan, maka pilihlah dengan bijak...
Salam cinta...


No comments:

Post a Comment